Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Anjurkan#1 "Kebudayaan 2 Daerah"

Gambar

Kios " Bunga Barokah "

Gambar

Dhruwasaranyu " Polemik Bintang Awan " Oleh, Atmajagizlinov

Gambar

Anjurkan#0 "Mental Prajiwa"

Gambar

Resensi " Laundry Show " Oleh, Atmajagizlinov

Gambar

Geguritan : Monolog Candramawa Dening,Atmajagizlinov

Gambar
Melihat dari Mata Batinmu. Terbuang dari Mata. Terbuang dari Massa. Keras sudah cerita ini. Pengaduan yang berarti. Keliling dari dunia ini. Memuat keluh berarti. Aku merindukannya. Lekaslah kau terus berlari. Seolah menanam kasih. Untuk pengharapan terakhir. Saat Mencari juru selamat. Ndelok saka Mata Batine. Dakbuwang saka Mata. Dakbuwang saka warga, Wis atos crita iki. Palapuran sing nduwe arti. Ngubengi saka dunya iki. Ngisi keluhan sing nduwe arti. Aku Isih kangeni. Cepetan kowe banjur mlayu. Kaya nuwuhana tresna. Kanggo pangarep pungkasan. Wektu nggolek Juru selamat.

Wabah Penyakit dari Masa ke Masa

Gambar

Evaluasi "Sektor Usaha Diguncang Wabah Corona." Apa Keuntungan dan Kerugiannya?

Gambar
Oleh, Ivan Zenatmaja

Klandestin Story : Pustaka Veteran Oleh, Atmajagizlinov

Gambar
Suatu Hari, Ku mengingat Ibu Penjaga Pustaka yang memang dapat diajak ngobrol. Pertama kali bertemu, Ia menyambutku dengan ramah dan sudah dapat menceritakan dirinya sehari-hari sebagai penjaga pustaka. Lama kelamaan kami berbincang sangat lama dan pasti mengajak 2 kawanku untuk masuk ke Perpustakaan agar tidak kepanasan. Dan bertemu dengan kakak kelas yang emang punya semangat membantu. Ketika ku naik kelas ke jenjang kedua. Ia masih senang dengan perpustakaannya. Yang paling kuingat ia menceritakan hukuman murid zaman dulu. Kalau gak bawa topi pakai setengah bola. Kalau gak bawa sabuk pakai tali rafia. Pokoknya ketat... Ia juga mengajarkan padaku caranya menaruh buku. Menaruh buku itu tidak boleh mendatar. Tetapi harus berdiri. Dan dulu buku harus diurutkan sesuai kode buku dan genre bukunya. Pokoknya lebih sulit dari yang sekarang... Ketika Ku naik kelas ke jenjang ketiga. Ternyata Ia sudah tiada. Tetapi aku merasa lebih kesepian daripada sebelumnya.Turut berduka cita unt

Puisi " Bunda Inang " Oleh, Atmajagizlinov

Gambar
#BukanKisahku Terinspirasi dari Kisah yang lain. Kisah Pengertian Ibu terhadap Anaknya. Dibuat saat dinginnya malam. Bunda Kaulah pelitaku. Pelita dalam dharma. Mengajariku segala hal Selalu tabah dalam menghadapinya. Bunda Kau terus mengggendongku  berhari-hari. Kau tak pernah lelah akan hal itu. Kau terus menikmati selamanya. Bunda Kau mengantarku ke sekolah. Kau tak pernah menyesalkan hal itu. Kau membeli mainan yang kusuka. Kau tak pernah mengeluh akan hal itu. Bunda Ku kini mengecewakanmu. Raut wajahmu bersedih. Kerutanmu semakin timbul. kau menasihatiku. kau terus merindukanku sampai akhir hayat. - Sabda akhir : Tidak Usah Merokok.  Karya : Ivan Zenatmaja